Senyum yang Mengandung Racun
Bai Lianhua, dahulu hanyalah kembang desa. Kelembutannya bak embun pagi yang menyegarkan, kecantikannya bagai lukisan terindah. Ia mencintai Pangeran Ketiga, Xuan Yi, dengan segenap jiwa. Cinta itu, sayangnya, dibalas dengan pengkhianatan keji. Xuan Yi, tergiur kekuasaan, memanfaatkan cinta Lianhua untuk menjatuhkan lawannya, Pangeran Mahkota. Setelah tujuannya tercapai, Lianhua dibuang, difitnah sebagai pengkhianat kerajaan.
Malam itu, di tengah hujan badai, Lianhua kehilangan segalanya: cinta, nama baik, bahkan nyaris kehilangan nyawa. Luka itu membekas, mengukir jurang yang dalam di hatinya. Dari jurang itulah, tumbuh tekad yang keras membaja. Bai Lianhua yang dahulu telah mati. Lahirlah Zhao Meili, wanita dengan senyum mempesona namun sedingin es.
Bertahun-tahun berlalu. Zhao Meili kembali ke istana, bukan sebagai wanita lugu yang dimabuk cinta, melainkan sebagai penasihat terdekat Kaisar, bayangan yang mengendalikan roda pemerintahan. Ia belajar strategi, politik, dan seni memanipulasi. Setiap senyumnya kini adalah topeng, setiap kata-katanya adalah racun yang mematikan.
Xuan Yi, kini Kaisar, tak mengenalinya. Ia terpikat oleh kecantikan dan kecerdasan Meili. Meili membiarkan dirinya dipuja, diperlakukan bak permaisuri yang diidamkan. Namun, hatinya mati rasa. Setiap pujian adalah cemoohan, setiap sentuhan adalah siksaan.
Balas dendam Meili tidak berdarah-darah. Ia menghancurkan Xuan Yi dari dalam. Ia memengaruhi kebijakan-kebijakannya, menjerumuskannya ke dalam perang yang sia-sia, menghancurkan kepercayaannya pada orang-orang terdekat. Ia menenun jaring kebohongan yang begitu rumit, sehingga Xuan Yi tak menyadari bahwa ia tengah dijerat oleh wanita yang pernah ia hancurkan.
Di puncak kejayaannya, Meili berdiri di hadapan Xuan Yi, senyum manis menghiasi bibirnya. "Apakah Anda ingat, Kaisar, seorang wanita bernama Bai Lianhua?"
Mata Xuan Yi membelalak, ketakutan mulai merayapi wajahnya. Ia menyadari segalanya. Namun, sudah terlambat. Kekaisarannya runtuh di sekelilingnya, hasil karya Zhao Meili yang kejam dan sempurna.
Meili tidak mengambil tahta. Ia hanya ingin melihat Xuan Yi hancur. Setelah tujuannya tercapai, ia meninggalkan istana, meninggalkan kekacauan dan kesedihan.
Zhao Meili, yang dahulu Bai Lianhua, kini berjalan menuju matahari terbit, dan ia tahu, setelah badai berlalu, ia akan menjadi ratu atas takdirnya sendiri…
You Might Also Like: 97 Empowering Homeowners One Panel Time
Post a Comment