Wajib Baca! Racun Itu Pahit, Tapi Lebih Pahit Menunggumu.

Racun itu pahit, tapi lebih pahit menunggumu.

Malam itu rembulan pucat, seolah ikut menanggung pilu yang merajam hati Lan. Di kamarnya yang remang, hanya suara guqin yang setia menemani. Alunan nadanya lirih, seperti tangisan yang terpendam. Lima tahun… Lima tahun ia menanti, mencintai, dan akhirnya dikhianati.

Cinta pertamanya, Li Wei, menikahi Mei Hua, sahabatnya sendiri. Bukan karena cinta, Lan tahu itu. Ada ambisi di balik senyum palsu Mei Hua, hasrat kekuasaan yang membara di mata Li Wei. Semua orang terpukau dengan pernikahan megah itu, tapi Lan hanya bisa menelan racun kepahitan dalam diam.

Bukan karena ia lemah. Ia hanya menyimpan RAHASIA.

Di balik wajahnya yang sendu, tersimpan pengetahuan yang bisa menghancurkan kekaisaran Li. Ia tahu tentang rencana jahat ayah Li Wei, tentang korupsi dan pengkhianatan yang menjalar seperti penyakit. Tapi mengungkapkannya sama saja membakar dirinya sendiri. Keluarga Lan akan hancur, reputasinya tercemar.

Maka ia memilih diam.

Hari-hari berlalu bagai mimpi buruk. Lan menarik diri dari pergaulan, tenggelam dalam kesenian dan pengobatan. Ia menjadi tabib yang handal, menyembuhkan luka orang lain, sementara lukanya sendiri menganga lebar.

Suatu malam, seorang pria misterius datang menemuinya. Wajahnya tertutup topeng, suaranya berat dan mengancam. "Kau tahu rahasia itu, bukan?" bisiknya. "Rahasia yang bisa meruntuhkan Li Wei."

Lan tidak menjawab. Ia hanya menatap mata pria itu, mencari tahu siapa dia. Pria itu menyerahkan sebuah kotak kecil. "Simpan ini. Ini akan membantumu." Lalu menghilang dalam kegelapan.

Di dalam kotak itu, terdapat sebuah cincin. Cincin yang sangat familiar. Cincin yang dulu pernah ia lihat dipakai oleh… Ibu Li Wei!

DEBUS!!! Jantung Lan berdegup kencang. Mungkinkah…

Perlahan, kepingan puzzle mulai tersusun. Li Wei bukan anak kandung ayah Li! Ibunya berselingkuh dengan seorang pedagang kaya raya, dan Li Wei adalah hasil hubungan terlarang itu! Inilah rahasia terbesar keluarga Li, rahasia yang mereka kubur dalam-dalam.

Lan tahu apa yang harus ia lakukan. Ia tak perlu bertindak. Tak perlu membalas dendam dengan kekerasan. Cukup biarkan kebenaran terungkap.

Beberapa bulan kemudian, ayah Li Wei meninggal dunia secara mendadak. Surat wasiatnya dibacakan di depan seluruh keluarga. Namun, ada satu surat lain yang diselipkan seseorang. Surat itu berisi pengakuan dosa ibu Li Wei, tentang perselingkuhannya dan asal-usul Li Wei yang sebenarnya.

DUNIA RUNTUH!

Li Wei kehilangan segalanya. Tahta, kekayaan, dan yang terpenting, nama baiknya. Mei Hua meninggalkannya, jijik dan marah. Li Wei diusir dari istana, menjadi gelandangan yang hina dina.

Lan menyaksikan semua itu dari kejauhan. Tanpa senyum, tanpa air mata. Hanya ada rasa lega yang pahit. Balas dendam memang manis, tapi keadilan lebih indah.

Suatu hari, ia bertemu kembali dengan pria bertopeng itu. "Kau… siapa kau sebenarnya?" tanya Lan.

Pria itu membuka topengnya. Lan terkejut. Di hadapannya berdiri… paman Li Wei, adik dari ayah Li! "Aku adalah orang yang seharusnya mewarisi tahta," jawabnya. "Tapi aku tahu, hanya dengan kebenaran, kekaisaran ini bisa diselamatkan."

Ia tersenyum tipis. "Kau adalah kunci dari semua ini, Lan. Tanpa keberanianmu untuk diam, rahasia itu tidak akan pernah terungkap."

Lan terdiam. Ia baru menyadari, diamnya bukan hanya karena ketakutan, tapi juga karena keyakinan. Keyakinan bahwa takdir akan menemukan jalannya sendiri.

Dunia memang penuh kejutan, bukan? Bahwa racun itu pahit, tapi MENUNGGU lebih pahit, dan kebenaran akhirnya menemukan jalannya.

Namun, ada satu pertanyaan yang terus menghantuinya: apa yang akan terjadi jika ia memilih jalan yang berbeda…

You Might Also Like: 80 Quarts To Gallons Quick And Accurate

Post a Comment