Endingnya Gini! Aku Mencintaimu Di Masa Lalu, Tapi Dendamku Lebih Kuat Dari Waktu

Aku Mencintaimu di Masa Lalu, Tapi Dendamku Lebih Kuat Dari Waktu

Di dunia manusia, di mana bayangan berdansa lebih panjang dari siang dan malam terasa lebih dingin dari kematian, hiduplah seorang wanita bernama Lin Mei. Matanya, sekelam malam tanpa bintang, menyimpan kenangan yang lebih tua dari peradaban. Di dunia roh, tempat sungai mengalirkan cahaya bulan cair dan LENTERA menyala terapung di atas permukaan air yang tenang, dia dikenal sebagai Dewi Bulan yang Terlupakan, Yue Ling.

Lin Mei hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang kelam. Dia dihantui oleh mimpi-mimpi tentang pengkhianatan dan kehilangan yang terasa begitu nyata. Setiap malam, BAYANGAN di dinding kamarnya berbisik, menceritakan kisah-kisah yang terlupakan, membisikkan nama-nama yang seharusnya sudah mati dalam debu waktu. "Qian Long," bisik mereka, nama yang terasa seperti racun di lidahnya.

Di dunia roh, Yue Ling merasa terasing dari keabadiannya. Dia menyaksikan BULAN berubah fase, menyaksikan sungai kehidupan mengalir tanpa henti, namun hatinya tetap beku dalam kesedihan yang abadi. Dia mengingat Qian Long, seorang pangeran dari dunia manusia yang mencuri hatinya dan kemudian mengkhianatinya, menghancurkan janjinya di altar kekuasaan.

Suatu malam, di bawah rembulan darah yang langka, Lin Mei menemukan sebuah artefak kuno – sebuah liontin berbentuk bulan sabit yang terbuat dari kristal air mata. Saat dia menyentuhnya, dunia berputar. Dia melihat kilasan-kilasan kehidupan yang bukan miliknya, melihat dirinya sebagai Yue Ling, Dewi Bulan yang dibunuh oleh Qian Long.

Kematiannya di masa lalu bukanlah akhir, tetapi AWAL. Itu adalah kunci untuk membuka takdir baru, takdir yang dipenuhi dengan dendam dan keinginan untuk membalas dendam.

Lin Mei mulai memahami bahwa dia tidak hanya bereinkarnasi, tetapi dia membawa serta ingatan dan kekuatan Yue Ling. Dia adalah wadah bagi dewi yang marah, siap untuk membalas dendam pada Qian Long, yang – entah bagaimana – masih hidup, abadi, dan berkuasa di dunia manusia.

Namun, seiring Lin Mei menggali lebih dalam ke masa lalunya, dia menemukan kebenaran yang lebih gelap. Qian Long tidak membunuhnya. Dia melindunginya. Liontin bulan sabit itu bukan artefak kutukan, melainkan pelindung.

Siapa yang memanipulasi takdir? Siapa yang ingin melihat Qian Long dan Yue Ling hancur?

Ternyata, kekuatan yang lebih besar dari waktu sedang bermain. Seorang DEWA KUNO, yang cemburu pada cinta mereka, telah memutarbalikkan kenyataan, menciptakan kebohongan, dan menanamkan dendam di hati mereka.

Di tengah pertempuran magis yang epik, Lin Mei, atau Yue Ling, harus memilih. Apakah dia akan menyerah pada dendam, atau dia akan memaafkan Qian Long dan menghancurkan rantai takdir yang dipalsukan oleh dewa kuno yang jahat?

Di saat terakhir, ketika semua tampak hilang, Qian Long berbisik, "Aku mencintaimu, Yue Ling. Selalu."

Lin Mei melihat ke dalam mata Qian Long, melihat kesedihan dan penyesalan yang tulus. Dia menyadari bahwa cinta mereka, meskipun dinodai oleh kebohongan, masih ada, membara di bawah abu dendam.

Dia memaafkan Qian Long, dan bersama-sama, mereka menghadapi dewa kuno yang jahat. Mereka menggunakan cinta mereka, kekuatan gabungan dari manusia dan dewa, untuk menghancurkan pengaruh dewa kuno, memulihkan keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh.

Namun, satu pertanyaan tetap menggantung di udara: Apakah dendam benar-benar dikalahkan, atau hanya tertidur, menunggu kesempatan lain untuk bangkit?

"Di bawah bulan yang abadi, kebenaran akan selalu menemukan jalannya, meskipun tersembunyi di balik kabut mimpi."

You Might Also Like: Distributor Skincare Passive Income

OlderNewest

Post a Comment